Secara
fisik antara handphone GSM dan CDMA tidak ada perbedaan yang mencolok bahkan
kalau dilihat sekilas keduanya serupa. Yang membedakan adalah kartu yang
dipakai atau operator sellular yang mengoperasikan kedua jenis jalur ini.
Sebagai contoh operator yang bekerja di jalur keduanya yaitu operator CDMA
antara lain smart, flexi, esia, fren,
starone, ceria, sedangkan operator GSM meliputi : Simpati, As, XL bebas, XL
Jempol, Mentari, Im3, Three dan masih ada yang lain. Untuk lebih jelas bisa
ditanyakan ke counter-counter terdekat, karena hampir setiap tahun lahir
penyelenggara operator yang baru dengan layanan yang beragam. Sedangkan
penyelenggara operator yang lama menambah jenis layanan yang baru pula sehingga
lebih kompetitif
Prinsip
Kerja
Sebelum
membahas lebih dalam mengenai teknologi GSM dan CDMA, ada baiknya jika Anda
mengerti terlebih dahulu sistem pengiriman dan penerimaan data dalam jaringan
digital, khususnya dalam dunia komunikasi. Semua data yang dikirim maupun
diterima dalam jaringan ini harus dalam bentuk digital. Hal yang sama juga
berlaku untuk suara yang dikeluarkan dan diterima oleh penelepon saat
berkomunikasi. Suara yang dikirimkan oleh penelepon akan diterima oleh
microphone pada ponsel. Selanjutnya, suara ini akan diubah menjadi bentuk digital
dan dikirimkan melalui gelombang radio ke Base Transceiver Station (BTS) milik
operator yang digunakan. BTS inilah yang menerima data dan ponsel yang
digunakan tadi dan meneruskannya (switching) ke BTS tujuan. Dan BTS tujuan ini,
data selanjutnya akan dikirimkan ke ponsel tujuan yang seharusnya menerima
panggilan tersebut. Tentu saja, ponsel penerima akan mengubah data digital yang
diterima menjadi bentuk suara agar bisa didengar oleh penerima. Prinsip umum
ini berlaku pada semua sistem digital, baik GSM maupun CDMA. Namun, detail
prinsip kerja dan kedua sistem digital tersebut tidaklah sama
GSM:
Global System for Mobile Communications
GSM
atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang
bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih
dikenal dengan istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi
Time Division Multiple Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data
berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan
dibagi menjadi beberapa time slot.
Timeslot
inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer
(sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot
tersebut akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan
mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle (diam).
Gambaran
yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini:
andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang
memiliki 100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot)
tersebut disewa oleh penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi
tersebut tidak bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna
tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti sedang menunggu atau sedang
bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu). Dalam posisi
seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama
dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan
oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi
tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip
monopoli temporer pada jaringan GSM.
Dari
gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan
ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka
tidak ada lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat
pengguna akan mendengar nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan
panggilan keluar (outgoing call). Namun, prinsip yang digunakan oleh GSM juga
memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang disediakan ini menjamin
penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih konstan,
tidak naik turun.
Kekurangannya
adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan
mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan.
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan.
Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa,
Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.
CDMA:
Code Division Multiple Access
Berbeda
dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan
menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu
sendiri, yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan
kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung.
Kode yang unik ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi
silang atau bocor.
Seperti
sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya
GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar
dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA
akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu
untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
Seperti
jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip
kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini: jika jaringan GSM diumpamakan
sebagai armada taksi, maka jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus.
Sebuah bus (diumpamakan sebagai frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus
(pengguna yang melakukan panggilan). Hal ini dimungkinkan karena setiap
penumpang menggunakan kode tertentu yang unik. Hal ini juga yang memungkinkan
tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor. Setiap penumpang bisa berbicara
dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu ataupun mengganggu penumpang
lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga setiap
orang bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat
tujuannya masing-masing.
Namun,
seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya
semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan
semakin sesak). Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan
sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah penyusutan coverage area (ruang
lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu sendiri. Jika diumpamakan,
semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang juga akan menyempit.
Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan penuhnya jaringan CDMA.
Kesimpulan:
Tidak ada gading yang tidak retak
Sistem
telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya,
teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara
bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri.
Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan
memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi
penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban jaringan terlalu tinggi.
Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu padat,
namun sangat membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan
sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini
sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar